Pernikahan telah menyatukan bukan saja tubuh dua insan –laki-laki dan
perempuan, namun pernikahan telah menyatukan dua cinta, dua cita-cita
bahkan dua jiwa yang berbeda. Suami dan istri berkolaborasi dalam
kehidupan keluarga, dengan ikatan cinta kasih yang tulus, untuk menempuh
kehidupan dalam kebersamaan. Keluarga telah meleburkan suami dan istri
dalam sebuah ikatan yang sangat kuat –tidak ada ikatan sekuat dan
sehangat ikatan yang muncul dalam pernikahan.
Oleh karena itu,
dalam kehidupan sehari-hari, suami dan istri harus berusaha saling
memberikan yang terbaik kepada pasangan, bukan menuntut dari pasangan.
Jika suami dan istri selalu memberikan yang terbaik, maka mereka akan
mendapatkan pula dari pasangannya. Namun jika suami dan istri lebih
mendahulukan menuntut dari pasangan, maka mereka tidak akan mendapatkan.
Sikap menuntut ditunaikannya hak pasangan, merupakan sebentuk
pengingkaran dari konsekuensi cinta kasih. Karena cinta itu artinya
memberi, bukan menuntut diberi. Dalam kehidupan keluarga, suami
dan istri harus berlomba-lomba dalam memberikan yang terbaik kepada
pasangan, dalam beberapa sisi berikut:
Berikan Perasaan Terbaik
Menikah
itu bukan hanya bab memberikan tubuh kepada pasangan tetapi hatinya
telah hilang dibawa kenangan. Pada beberapa contoh pasangan, mereka
menikah karena keterpaksaan keadaan; dengan harapan akan segera bisa
saling mencinta setelah hidup berumah tangga. Jika mereka benar-benar
berusaha memberikan perasaan terbaik kepada pasangan, niscaya saling
mencinta itu akan mereka dapatkan. Namun jika mereka tidak
sungguh-sungguh dalam berusaha, mereka hanya hidup dalam kepura-puraan.
Perasaan
cinta, kasih, sayang, rindu, mesra sebagai suami istri, harus diberikan
secara spesial untuk pasangan hidup. Hanya untuk dia saja, tidak
diberikan kepada yang lainnya. Jangan melewati hari-hari dalam kehidupan
keluarga dengan hati hampa, tanpa cinta, tanpa rasa. Semua mengalir
hampa dan waktu berlalu begitu saja. Berikan cinta, berikan rindu,
berikan semua perasaan terbaik untuk pasangan hidup kita.
Berikan Pelayanan Terbaik
Suami
harus berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk istri, dan
sebaliknya istri harus memberikan pelayanan terbaik untuk suami. Akan
sangat menyenangkan suami, apabila istri melayani keperluan suami saat
pagi-pagi suami menjelang berangkat kerja. Istri menyiapkan berbagai
keperluan suami untuk berangkat kerja, sejak pakaian, makanan hingga
perlengkapan kerja. Akan sangat menyenangkan istri apabila suami
melayani keperluan istri untuk persiapan kerja atau untuk melancarkan
kegiatan rumah tangga.
Di rumah, di perjalanan, di ruang makan, di
tempat tidur dan di manapun, suami harus selalu berusaha memberikan
pelayanan terbaik untuk istri, dan istri harus memberikan pelayanan
terbaik untuk suami. Mencoba-coba hal baru, variatif dan tidak monoton
dalam memberikan pelayanan, akan lebih menyenangkan hati pasangan. Untuk
itu, suami dan istri harus saling berlomba dalam memberikan pelayanan
terbaik untuk pasangannya.
Berikan Penampilan, Sikap dan Perlakuan Terbaik
Berikan
penampilan, sikap dan perlakuan terbaik untuk pasangan Anda. Sikap
lembut, wajah cerah, penampilan menarik, tubuh wangi dan harum merupakan
sesuatu yang sangat disenangi pasangan. Mudah membantu, mau mengerti,
selalu memahami, gampang memuji, merupakan sikap dan perlakuan yang
sangat membahagiakan hati pasangan. Sebaliknya, penampilan acak-acakan,
tidak rapi, tidak wangi, menjadi sikap yang tidak disukai pasangan.
Sikap
cuek, tidak peduli, tidak mau mengerti kondisi dan masalah, merupakan
siksaan bagi pasangan. Istri yang sibuk mengerjakan berbagai urusan
dapur waktu pagi hari, menyiapkan sarapan, membersihkan rumah, mengurus
anak-anak, akan sangat senang dan bangga jika suami menawarkan bantuan
yang diberikan. Apalagi jika suami langsung mengambil alih beberapa
kegiatan istri tanpa harus diminta, akan lebih membahagiakan hati istri.
Sikap menolong dan melindungi seperti ini sangat dinantikan oleh
pasangan.
Berikan Kata-kata Terbaik
Banyak
suami mudah berkata-kata kasar kepada istri, dan banyak istri mudah
berkata-kata keras kepada suami. Jika suami dan istri sudah membiasakan
diri dengan kata-kata kasar, keras, ketus dan menyakitkan pasangan, akan
menyebabkan suasana yang tidak nyaman dalam hidup sehari-hari mereka.
Kehidupan keluarga tidak ubahnya seperti neraka atau penjara,
masing-masing pihak berlaku saling menyerang, saling menyakiti, saling
melukai pasangannya dengan kata-kata.
Sudah menjadi kewajiban
suami untuk memberikan kata-kata, kalimat, ungkapan yang terbaik bagi
istri. Sebaliknya, sudah menjadi kewajiban istri untuk memberikan
kata-kata, kalimat dan ungkapan terbaik bagi suami. Jika kedua belah
pihak berlomba memberikan kata-kata terbaik bagi pasangan, maka dalam
kehidupan rumah tangga mereka selalu dijumpai kata-kata indah, mesra,
santun dan penuh kelembutan. Ini akan memberikan pendidikan yang baik
bagi anak-anak, karena tidak pernah mendengar kata-kata kotor, jelek,
kasar, dan keji.
Ayo berlomba, berikan yang terbaik bagi pasangan
kita. Jangan menunggu pasangan kita memberikan hal yang terbaik bagi
kita, namun kita yang harus proaktif dan memulai memberikan hal terbaik
bagi pasangan.
Selamat pagi, selamat beraktivitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar